Website Signs

Saturday, October 23, 2010

Air Mata Seorang Wanita


"Suatu ketika, seorang anak bertanya kepada ibunya, “Ibu, mengapa ibu menangis?” Ibunya menjawab, “Sebab ibu adalah perempuan, nak.” “Saya tak mengerti ibu,” kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kau memang tak akan mengerti…”



Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. “Ayah, mengapa ibu menangis?” “Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas.” sang ayah menjawab. “Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan.”

Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, “Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?” Dalam mimpinya ia merasa seolah mendengar jawapannya:

“Saat Ku ciptakan wanita, saya membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

“Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila ia telah membesar.

“Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

“Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.

“Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak-anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.


“Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

“Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

“Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat ia gunakan bila masa pun ia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya air mata ini adalah “air mata kehidupan.”

bersyukurlah dilahirkan sebagai wanita...
tambahlah bersyukur dilahirkan sebagai wanita Muslimah..."

10 comments:

Yuni Aisyah said...

wanita menangis bukan kerana lemah...wanita menangis kerana menampung beban yg tergalas dibahunya...air mata bg seorang wanita adalah lambang kekuatan wanita...

Rafhan said...

tingginya martabat seorang wanita disisi Islam..

alexayussida said...

oh rindu mama terus!

danisha qaisara said...

yuni : air mata seorang wanita membawa seribu makna yg sukar utk difahami oleh semua org di sekelilingnya..

danisha qaisara said...

rafhan : martabat seorang wanita solehah yg mentaati suaminya sungguh agung di sisi Allah :)

danisha qaisara said...

akk alexa : sama lah..nak balik jumpe mama :)

Asri Alam said...

aku nak nangis sekali la. wawa.. takdak air mata pulak

danisha qaisara said...

laa..xde air mata xyah la nangis..
agpun laki kan memg susah nak nagis..
huhu >.<

Anonymous said...

Thanks :)
--
http://www.miriadafilms.ru/ приобрести фильмы
для сайта liapinky90.blogspot.com

danisha qaisara said...

u r welcome :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...